Sunday, 11 January 2015

Supply Chain Management


(Manajemen Rantai Suplai) adalah sebuah ‘proses payung’ di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen.


Manajemen Rantai Suplai adalah koordinasi dari bahaninformasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai suplai bisa juga berarti seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang produk yang sudah dipakai.
  • Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen melalui rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan pembuangan.
  • Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia material mentah.
  • Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran dalam penetapan kepemilikandan pengiriman. (Kalakota, 2000, h198)
Menurut Turban, Rainer, Porter (2004, h321), terdapat 3 macam komponen rantai suplai, yaitu:
  • Rantai Suplai Hulu/Upstream supply chain
Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
  • Manajemen Internal Suplai Rantai/Internal supply chain management
Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.
  • Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment
Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.

Supply cain management harus memasukan problem dibawah:
  • Distribusi Konfigurasi Jaringan: Jumlah dan lokasi supplier, fasilitas produksi, pusat distribusi ( distribution centre/D.C.), gudang dan pelanggan.
  • Strategi Distribusi: Sentralisasi atau desentralisasi, pengapalan langsung, Berlabuh silang, strategi menarik atau mendorong, logistik orang ke tiga.
  • Informasi: Sistem terintregasi dan proses melalui rantai suplai untuk membagi informasi berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris dan transportasi dsb.
  • Manajemen Inventaris: Kuantitas dan lokasi dari inventaris termasuk barang mentah, proses kerja, dan barang jadi.
  • Aliran dana: Mengatur syarat pembayaran dan metodologi untuk menukar dana melewati entitas di dalam rantai suplai.
Eksekusi rantai suplai ialah mengatur dan koordinasi pergerakan material, informasi dan dana di antara rantai suplai tersebut. Alurnya sendiri dua arah.

Fungsi
Manajemen rantai suplai ialah pendekatan antar-fungsi (cross functional) untuk mengatur pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasi lebih fokus dalam kompetensi inti dan lebih fleksibel, mereka harus mengurangi kepemilikan mereka atas sumber material mentah dan kanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi kekurangan sumber ke perusahaan lain yang terlibat dalam memuaskan permintaan konsumen, sementara mengurangi kontrol manajemen dari logistik harian. Pengendalian lebih sedikit dan partner rantai suplai menuju ke pembuatan konsep rantai suplai. Tujuan dari manajemen rantai suplai ialah meningkatkan ke[percayaan dan kolaborasi di antara rekanan rantai suplai, dan meningkatkan inventaris dalam kejelasannya dan meningkatkan percepatan inventori.
Secara garis besar, fungsi manajemen ini bisa dibagi tiga, yaitu distribusi, jejaring dan perencaan kapasitas, dan pengembangan rantai suplai.[1]
beberapa model telah diajukan untuk memahami aktivitas yang dibutuhkan untuk mengatur pergerakan material di organisasi dan batasan fungsional. SCOR adalah model manajemen rantai suplai yang dipromosikan oleh Majelis Manajemen Rantai Suplai. Model lain ialah SCM yang diajukan oleh Global Supply Chain Forum (GSCF). Aktivitas suplai rantai bisa dikelompokan ke tingkat strategi, taktis, dan operasional.

ANALISIS HUBUNGAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING
by : YULIA RAHMI

“Jika Anda berada dalam supply chain management pada saat ini , maka kompleksitas adalah sebuah kanker , dimana Anda harus berjuang. Manajemen proses adalah senjata untuk mengembangkan sebuah model yang kuat dari proses supply chain management dan mendefinisikan mereka secara benar, sehingga mereka dapat dikelola.. Ini telah memungkinkan organisasi kita untuk memahami bahwa supply chain management adalah terlalu penting untuk hanya fungsi.
Sebaliknya itu pekerjaan semua orang. "
-Tom Blackstock
Wakil Presiden, Supply Chain Operasi, Coca-Cola Amerika Utara

Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem yang dapat mengintegrasikan semua data dan proses di sebuah perusahaan ke dalam sebuah sistem tunggal. Pengertian ERP sendiri berasal dari sistem yang didesain untuk perancangan efisiensi penggunaan sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Program ERP sangat membantu perusahaan yang memiliki bisnis proses yang luas, dengan menggunakan database dan reporting tools manajemen yang terbagi. Business processes merupakan sekelompok aktivitas yang memerlukan satu jenis atau lebih input yang akan menghasilkan sebuah output dimana output ini merupakan value untuk konsumen.Dalam suatu sistem ERP, biasanya sudah terdapat beberapa modul software yang dapat saling berketaitan antara satu dengan yang lain. Sebuah database dalam sistem ERP biasanya mengandung semua data yang terdapat dalam module software yang meliputi, manufactring, supply chain management, financial, projects, human resource, customer relationship management, dan data warehouse.Dengan banyaknya modul yang terdapat pada sebuah sistem ERP, tak heran jika aplikasi ini dapat menurunkan banyaknya jumlah software yang dibutuhkan pada sebuah perusahaan besar. ERP juga dapat menghasilkan laporan yang terbagi dalam beberapa sistem secara lebih mudah. ERP juga dapat memudahkan manajemen tingkat tinggi, dalam melakukan fungsi analisa yang berlaku di suatu perusahaan besar, untuk mengindentifikasi tren yang berlaku di perusahaan sehingga sehingga dapat membuat keputusan secara cepat.Implementasi sebuah sistem ERP umumnya akan memerlukan proses re-engineering (perubahan/penyempurnaan proses bisnis/industri), selama proses implementasi anda mempunyai kesempatan untuk memperbaiki proses-proses yang kurang sempurna ataupun mengganti proses bisnis dengan sistem yang lebih modern yang paling sesuai dengan bisnis anda. Projek ERP juga meletakkan dasar sistem bisnis baru dimana sistem ERP dapat berintegrasi dengan E-commerce dan Costumer Relationship Management (CRM., ERP umumnya juga dilengkapi sistem EDI (Electronic Data Interchange) sehingga memungkinkan sistem untuk bertukar data dengan sistem dari Vendor, Customer, dan lain lain, serta dilengkapi sistem email untuk pengiriman informasi dan peringatan terhadap kondisi kondisi tertentu untuk membantu pengawasan dan kontrol terhadap sistem.Agar sebuah perusahaan dapat menerapkan konsep ERP dengan baik, setiap aspek dari organisasi, manusia, informasi, dan teknologi harus dipersiapkan dengan baik. Adapun keuntungan dari implementasi ERP antara lain :
  1. Integrasi data keuangan
  2. Standarisasi Proses Operasi
  3. Standarisasi Data dan Informasi
Keuntungan diatas adalah keuntungan yang dapat dirasakan namun tidak dapat diukur. Keberhasilan implementasi ERP dapat dilihat dengan mengukur tingkat Return on Investment (ROI), dan komponen lainnya, seperti:
  • Pengurangan lead-time
  • Peningkatan kontrol keuangan
  • Penurunan inventori
  • Penurunan tenaga kerja secara total
  • Peningkatan service level
  • Peningkatan sales
  • Peningkatan kepuasan dan loyalitas konsumen -Peningkatan market share perusahaan
  • Pengiriman tepat waktu
  • Kinerja pemasok yang lebih baik
  • Peningkatan fleksibilitas
  • Pengurangan biaya-biaya
  • Penggunaan sumber daya yang lebih baik
  • Peningkatan akurasi informasi dan kemampuan pembuatan keputusan.
Kerugian yang mungkin terjadi ketika salah menerapkan ERP antara lain adalah :- Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya- Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran- Karyawan tidak siap untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru- Persiapan implementation tidak dilakukan dengan baik- Berkurangnya fleksibilitas sistem setelah menerapkan ERP


Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang secara de facto adalah aplikasi yang dapat mendukung transaksi atau operasi sehari-hari yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya sebuah perusahaan, seperti dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas.Sistem ERP dibagi atas beberapa sub-sistem yaitu sistem Financial, sistem Distribusi, sistem Manufaktur, sistem Maintenance dan sistem Human Resource.

Untuk mengetahui bagaimana sistem ERP dapat membantu sistem operasi bisnis kita, mari kita perhatikan suatu kasus kecil seperti di bawah ini:
“Katakanlah kita menerima order untuk 100 unit Produk A. Sistem ERP akan membantu kita menghitung berapa yang dapat diproduksi berdasarkan segala keterbatasan sumber daya yang ada pada kita saat ini. Apabila sumber daya tersebut tidak mencukupi, sistem ERP dapat menghitung berapa lagi sumber daya yang diperlukan, sekaligus membantu kita dalam proses pengadaannya. Ketika hendak mendistribusikan hasil produksi, sistem ERP juga dapat menentukan cara pemuatan dan pengangkutan yang optimal kepada tujuan yang ditentukanpelanggan. Dalam proses ini, tentunya segala aspek yang berhubungan dengan
keuangan akan tercatat dalam sistem ERP tersebut termasuk menghitung berapa
biaya produksi dari 100 unit tersebut.”
Dapat kita lihat bahwa data atau transaksi yang dicatat pada satu fungsi/bagian sering digunakan oleh fungsi/bagian yang lain. Misalnya daftar produk bisa dipakai oleh bagian pembelian, bagian perbekalan, bagian produksi, bagian gudang, bagian pengangkutan, bagian keuangan dan sebagainya. Oleh karena itu, unsur 'integrasi' itu sangat penting dan merupakan tantangan besar bagi vendor vendor sistem ERP.
Pada prinsipnya, dengan sistem ERP sebuah industri dapat dijalankan secara optimal dan dapat mengurangi biaya-biaya operasional yang tidak efisien seperti biaya inventory (slow moving part, dll.), biaya kerugian akibat 'machine fault' dll. Dinegara-negara maju yang sudah didukung oleh infrastruktur yang memadaipun, mereka sudah dapat menerapkan konsep JIT (Just-In-Time). Di sini, segala sumberdaya untuk produksi benar-benar
disediakan hanya pada saat diperlukan (fast moving).Termasuk juga penyedian suku cadang untuk maintenance, jadwal perbaikan (service) untuk mencegah terjadinya machine fault, inventory, dsb.
Untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari sistem ERP, maka
industri kita juga harus mengikuti 'best practice process' (proses umum
terbaik) yang berlaku. Disini banyak timbul masalah dan tantangan bagi
industri kita di Indonesia. Tantangannya misalnya, bagaimana merubah proses
kerja kita menjadi sesuai dengan proses kerja yang dihendaki oleh sistem
ERP, atau, merubah sistem ERP untuk menyesuaikan proses kerja kita.
Proses penyesuaian itu sering disebut sebagai proses Implementasi. Jika
dalam kegiatan implementasi diperlukan perubahan proses kerja yang cukup
mendasar, maka perusahaan ini harus melakukan Business Process Reengineering
(BPR) yang dapat memakan waktu berbulan bulan.
Analisis Hubungan Supply Chain Management dan Enterprise Resources Planning

SCM : adalah suatu sistem informasi untuk memudahkan pengendalian atas supplier.
ERP : adalah sistem inti perusahaan yang mengendalikan semua aspek internal perusahaan.
CRM : adalah sistem informasi untuk melakukan pengendalian atas konsumen perusahaan. 
ERP adalah sebuah sistem komputer yang dirancang untuk dapat mengendalikan seluruh aspek dalam perusahaan. Sistem ERP adalah suatu sistem yang menyatukan semua subsistem-subsistem diatas. Sistem ini luar biasa kompleks, tetapi apabila diinplementasikan, akan sangat memudahkan manajemen dalam melakukan monitoring pekerjaan sehari-hari, evaluasi, dan pada akhirnya mengambil keputusan. Pengembangan dari sistem ini adalah dengan teknologi Electronic Data Interchange (EDI) yang memungkinkan supplier dapat memantau stok kita secara realtime sehingga resiko kekurangan stok akan dapat diminimalisasikan. ERP merupakan teknologi yang terintegrasi yang dapat memberikan value terhadap supply chain management.



Wednesday, 22 October 2014

Enterprise System


PENGERTIAN  ENTERPRISE SISTEM INFORMASI
Enterprise adalah sebuah sistem dari manusia, peralatan, material, data, kebijakan dan prosedur yang muncul untuk menyediakan sebuah produk atau pelayanan , dengan tujuan mendapatkan keuntungan.Biasanya Enterprise Sistem itu sendiri merupakan pendukung dari sebuah organisasi, ada beberapa faktor diantaranya :
  1. Adanya business organization complex.
  2. Adanya kritikal komponen untuk tercapainya kesuksesan.
  3. Adanya kategori management, yaitu :

    • Strategic
    • Mid-management
    • Operasional
      Sebagai pendukung organisasi bisnis, seperti :
    • Accounting
    • Human resource management
    • Marketing
    • Finance

Enterprise System Architecture

- Membantu management dalam implementasi team mengenai pengertian yang lebih detail dari variasi ES
- Provide visual representation pada interface complex dal am ERP
- Management bisa mendevelop perencanaan IT yang lebih baik dalam permintaan sistem instruktur training

       Terdapat 2 komponen ES Architecture :
  • Functional (Modul ERP)
    1. Accounting
    2. HR
    3. Procurement
    4. Fullfillment
  • System 
    1. Software
    2. Hardware
    3. Network
Hal mendasar dari EIS adalah platform teknologi yang bisa menyatukan semua informasi dari berbagai bagian menjadi satu (single) informasi secara logikal, sehingga Enterprise (perusahaan/organisasi) bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan mudah. 
Untuk menjawab tantangan kebutuhan informasi dan pengambilan keputusan yang semakin butuh kecepatan dan ketepatan, Sistem informasi konvensional tampaknya belum cukup. Orang berpikir bagaimana membuat sebuah sistem informasi yang digunakan dan saling berhubungan pada seluruh bagian/divisi perusahaan/organisasi.
EIS sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang sudah ada yaitu Executive Information system dan DSS yang diperluas untuk domain seluruh perusahaan. EIS mempunyai batasan-batasan sebagai berikut:

Corporate wide system
Cakupan dari EIS adalah seluruh bagian dari perusahaan, sehingga dari satu sistem kita bisa mendapat informasi dari semua bagian, misalnya dari bagian keuangan, SDM, Pemasaran, Produksi dll dalam sistem yang terintegrasi.
Holistic Information
Informasi yang disajikan adalah informasi yang menyeluruh, tidak per bagian, informasi jenis ini sangat penting untuk pengambilan keputusan perusahaan secara umum.
Business Intelligence
Keseluruhan aktifitas dari sistem digunakan untuk mendukung kebijakan
yang diambil dalam bisnis yang digeluti oleh perusahaan.Sehingga penggunaan EIS akan meningkatkan business intelligence dari pengguna sistem (eksekutif).
Sebelum lebih jauh membicarakan tentang EIS dan contohnya, ada baiknya kita melihat karakteristik aliran informasi yang dibutuhkan eksekutif untuk
pengambilan keputusan.
Karakterisitik dari EIS :
Kualitas informasi
  • Flexible
  • Menghasilkan informasi yang benar
  • Meghasilkan informasi berkala
  • Meghasilkan informasi relevant
  • Menghasilkan informasi yang komplet
  • Menghasilkan informasi yang valid
User Interface
  • Mempunyai GUI yang bagus
  • User Interfacenya harus user friendly
  • Memungkinkan acces yang aman ke informasi
  • Dapat diakses dari banyak tempat
  • Menyediakan cara pengaksesan informasi yang cepat dan mudah
Keuntungan dari EIS:
  • Memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi
  • Memfasilitasi akses ke seluruh informasi
  • Meningkatkan kualitas dari pengambilan keputusan
  • Menyediakan keuntungan kompetitif
  • Mempercepat waktu pencarian informasi
  • Meningkatkan kemampuan komunikasi.
  • Meningkatkan kualitas komunikasi
  • Memungkinkan perencanaan
  • Memenuhi kebutuhan eksekutif
  • Memungkinkan pencarian penyebab masalah
  • Memungkinkan antisipasi masalah dan kesempatan  dari kemampuan dan manfaat eis diatas,eis mempunyai banyak persamaan   dengan DSS.
Komponen Intergasi dari pengembangan sistem enterprise yang di perlukan diantaranya :
  1. User
  2. ERP
  3. Database
  4. Operating System
  5. Hardware
ERP (Enterprise Resource Planning)
Merupakan sebuah sistem informasi yang digunakan perusahaan barang atau jasa yang berguna untuk mengintegrasikan semua proses perusahaan dari segala aspek.
ERP Architecture
- Mempengaruhi biaya
- Fleksibilitas yang mempengaruhi kebutuhan dan pertumbuhan
- Blue print implementasi
- Kemudahan dalam pembelian sebagai strategi dan bisnis proses

SILOS
Proses Silos adalah hasil pendefinisian dan penataan Informasi sebagai Kebutuhan untuk Proses bukan sebagai Enabler Nilai untuk Enterprise.
Dalam bisnis apapun ada ribuan Informasi / Proses Silo. Semakin besar bisnis Informasi lebih / Proses Silos akan ada. Hari ini menemukan hubungan hubungan dan implikasi dalam dan di antara Silos Informasi sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat sangat memakan waktu rawan kesalahan dan penuh riil serta risiko tersirat.
Proses Silos dirancang dan dibangun untuk melayani Kebutuhan Proses ketika seseorang melihat untuk menggabungkan merampingkan konsolidasi atau ulang lebih dari satu Proses tak terhitung banyaknya hambatan gelembung ke permukaan.
Silos terbagi 2 fungsi, diantaranya :
  • Horizontal Silos : berupa functional models dan organization
    1. Planning
    2. Organization
    3. Staffing
    4. Directing
    5. Coordinating
    6. Reporting
    7. Budgeting
  • Vertical Silos : Membagi tujuan hirarki dalam menciptakan strategy
Implikasi yang tejadi apabila Silos tidak mau bekerja, organisasi akan kehilangan banyak jangka waktu ketika informasi tidak tersebar dengan real time


Step Integration System :
a. Resource Categorization
    Untuk mengintegrasikan sistem lingkungan dalam mendukung maintenance problem
b. Complience and Standards
    Mendevelop single sign-on policy karena karyawan dan external partner akan membutuhkan interasi
c. Legacy System Support
d. Middleware Tools
e. Authentication and Authorization Policy
f.  Centralized IT Develop and Support
g. Back Up Recovery and Security
h. Software and Hardware Standarization

Benefit dan Limitation pada Sistem Integrasi

Benefit :
  • Increased revenue and growth
  • Leveling competitive environment
  • Enhanced information visibility
  • Increased standardisation
Limitation :
  • High initial set-up cost
  • Power and interdepartmental conflicts
  • Long term and intangible ROI
  • Creativity limitation

ERP's Role in Physical Integration
  1. Sebelum melakukan install sistem ERP, organisasi harus melakukan upgrade (install middleware) dalam mendapatkan legacy system hardware & software
  2. Integration merupakan level data client level & application level
  3. ERP yang baik mengimplementasikan operasional efisiensi dengan bisnis proses yang baik
  4. Impovisasi efisiensi dengan paperless flow & electronic data intercharge 
* KEY ROLE ERP SYSTEM : mendukung pengembangan fungsi bisnis (Accounting, Sales, Inventory Control, & Production)

Terdapat beberapa tantangan pada sistem integrasi, yaitu :
  • Replacing old hardware & software
  • Working with IT consultant
  • Human challenge
ERP Implementation Plan
- Comprehensive
  • Involve implementasi pada full functionally
  • Requires a high level business process
- Middle of the road
  • Involve some change in the cure ERP
- Venilla

ERP Implementation Technology
  • ERP development life cycle provides systematic approach
  • Traditional ERP used 1 stage

Tuesday, 9 October 2012

Evening!
I just want to tell you about work today.
Work is some activity where somebody have to doing something too important and connected with her life to live. Work can do anywhere, anytime, and everywhere. Work is not just about "How to Get Some Money?" and "Can Rich With Money", etc. But Work we can learn about team work and we can get something new about information and anything we get to. Work hard maybe can produce a lot of money of rich ever, with tittle "Work Hard" we can now whose somebody or any body behind me at processed. Thats somebody or anyone behind us is real brilliant on hard work.


Thankfully :) 
I have to go se yaaaa

Monday, 8 October 2012

Saint Bernard

Many people on alaska said this is "Hospital Dogs" because this dog can humans smell the buried ice with a keen sense of smell depth of 8 meters from the surface.
I really like and love this dog, he had a big body and thick fur soft. Oh my, its sooooooo lovable!

Good night everybody! 
lets keep fighting for positive activity. 
We can learn about life with small things until big things looked like this puppies. His face always happy and its
really cuteeeeee!

Sunday, 7 October 2012

"I Have to Sleep Tonight"

Blogger's you can check my new post update tomorrow, because i had wake up early morning on monday. I have to course and work absolutely! \('v')/ supporting me for today, tomorrow, next day, other day, anytime,  and anywhere. Thank you so much for you attention to read this :*

Introduction

Hi, welcome to my new Blog!!
My name is Shabrina and i had one blog before this, you can check this "powerofcolorbyshabrina.blogspot.com". In this blog i want to tell you about me and anything you had known. Please enjoy this, have a nice day :)